Masih Efektifkah Vaksin Covid-19 Cegah Strain Baru Coronavirus?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vaksin Covid-19 dinilai masih efektif melawan strain baru Covid-19 . Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengatakan kepada ZDF bahwa sejauh ini vaksin Covid-19 masih bisa mencegah infeksi strain baru Covid-19.
Jadi vaksin masih efektif untuk digunakan. Spahn mengatakan hal ini setelah pertemuan para ahli Uni Eropa pada Minggu (20/11) di Berlin."Varian strain baru ini belum terbukti resistensi terhadap vaksin," kata Pemerintah Prancis yang mendukung pernyataan Spahn, Senin (21/12).
Baca juga : Lebih Cepat Menular, Strain Baru COVID-19 Tak Terbukti Lebih Mematikan
Pernyataan Spahn ini secara khusus mengacu pada vaksin Pfizer-BioNTech, yang mulai diluncurkan oleh National Health Service (NHS) awal bulan ini. Vaksin juga telah disetujui di AS dan hampir menerima persetujuan dari European Medicines Agency.
(Baca Juga : Catat Ya! Berikut Daftar Stasiun Kereta yang Menyediakan Rapid Test Antigen )
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa strain baru Covid-19 bisa sampai 70% lebih menular daripada strain sebelumnya. Namun, Pemerintah Prancis mengatakan strain baru tersebut belum menunjukkan pada tahap ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sembilan kasus telah terdeteksi di Denmark. Sementara Belanda dan Australia masing-masing telah mengonfirmasi satu kasus. Italia mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka juga telah mendeteksi satu kasus pada seseorang yang kembali dari Inggris.
Jerman telah menyelenggarakan pertemuan mendesak para ahli pada Senin untuk membahas tanggapan ancaman virus strain baru ini. Pertemuan tersebut akan diadakan di bawah skema respon krisis IPCR Dewan Eropa.
Baca juga : Sensitivitas Tak 100 Persen, Hasil Rapid Test Antigen Negatif Bukan Berarti Bebas COVID-19
Sejumlah negara Uni Eropa telah melarang perjalanan udara dari Inggris sebagai tanggapan atas kondisi saat ini. Sementara itu, Public Health England Dr Susan Hopkins memperingatkan strain baru Covid-19 telah menyebar ke Wales, Skotlandia, dan bagian lain Inggris.
Dia mengatakan bahwa sementara banyak daerah memiliki kasus strain baru, jumlahnya jauh lebih kecil daripada di London, Kent dan beberapa bagian Essex.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
Jadi vaksin masih efektif untuk digunakan. Spahn mengatakan hal ini setelah pertemuan para ahli Uni Eropa pada Minggu (20/11) di Berlin."Varian strain baru ini belum terbukti resistensi terhadap vaksin," kata Pemerintah Prancis yang mendukung pernyataan Spahn, Senin (21/12).
Baca juga : Lebih Cepat Menular, Strain Baru COVID-19 Tak Terbukti Lebih Mematikan
Pernyataan Spahn ini secara khusus mengacu pada vaksin Pfizer-BioNTech, yang mulai diluncurkan oleh National Health Service (NHS) awal bulan ini. Vaksin juga telah disetujui di AS dan hampir menerima persetujuan dari European Medicines Agency.
(Baca Juga : Catat Ya! Berikut Daftar Stasiun Kereta yang Menyediakan Rapid Test Antigen )
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa strain baru Covid-19 bisa sampai 70% lebih menular daripada strain sebelumnya. Namun, Pemerintah Prancis mengatakan strain baru tersebut belum menunjukkan pada tahap ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sembilan kasus telah terdeteksi di Denmark. Sementara Belanda dan Australia masing-masing telah mengonfirmasi satu kasus. Italia mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka juga telah mendeteksi satu kasus pada seseorang yang kembali dari Inggris.
Jerman telah menyelenggarakan pertemuan mendesak para ahli pada Senin untuk membahas tanggapan ancaman virus strain baru ini. Pertemuan tersebut akan diadakan di bawah skema respon krisis IPCR Dewan Eropa.
Baca juga : Sensitivitas Tak 100 Persen, Hasil Rapid Test Antigen Negatif Bukan Berarti Bebas COVID-19
Sejumlah negara Uni Eropa telah melarang perjalanan udara dari Inggris sebagai tanggapan atas kondisi saat ini. Sementara itu, Public Health England Dr Susan Hopkins memperingatkan strain baru Covid-19 telah menyebar ke Wales, Skotlandia, dan bagian lain Inggris.
Dia mengatakan bahwa sementara banyak daerah memiliki kasus strain baru, jumlahnya jauh lebih kecil daripada di London, Kent dan beberapa bagian Essex.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
(wur)